header

Monday, 3 February 2014

SAPONIFIKASI




A.     TUJUAN
1.    Menjelaskan variable-variable yang berpengaruh dalam proses saponifikasi
2.    Menentukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang ditambahkan
3.    Menganalisis produk sabun yang didapat

B.     DASAR TEORI
Kata saponifikasi atau saponify berarti membuat sabun (Latin sapon = sabun dan –fy adalah akhiran yang berarti membuat). Bangsa Romawi kuno mulai membuat sabun sejak 2300 tahun yang lalu dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan abu kayu. Pada abad 16 dan 17 di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan. Barulah menjelang abad 19 penggunaan sabun meluas.
Sabun merupakan barang kebutuhan dalam setiap rumah tangga yang digunakan sebagai bahan pembersih. Bentuk sabun bermacam-macam tergantung dari penggunaan, juga bahan-bahan yang ditambahkan.
Bahan baku sabun adalah campuran asam lemak (hewani maupun nabati) dicampur dengan soda (kalium/natrium hidroksida) akan membentuk larutan kental. Hasil samping sabun adalah gliserin. Untuk mendapatkan sabun dengan nilai ekonomi tinggi perlu ditambahkan zat aditif dalam sabun, seperti : pewangi, pewarna, pengisi, anti bakteri, pelembut, dan lainnya.
Dalam industri, proses saponifikasi dilakukan dalam pembuatan sabun padat, yang saat ini sabun padat tidak hanya digunakan sebagai sabun cuci tetapi merupakan sabun pembersih muka dan badan.
Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terrdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”.
Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai.

No comments:

Post a Comment