A.
TUJUAN
1. Menjelaskan
variable-variable yang berpengaruh dalam proses saponifikasi
2. Menentukan
komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang
ditambahkan
3. Menganalisis
produk sabun yang didapat
B.
DASAR
TEORI
Kata
saponifikasi atau saponify berarti membuat sabun
(Latin sapon = sabun dan –fy adalah akhiran yang
berarti membuat). Bangsa Romawi kuno mulai membuat sabun sejak 2300 tahun yang
lalu dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan abu kayu. Pada abad 16 dan 17
di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan. Barulah menjelang abad
19 penggunaan sabun meluas.
Sabun
merupakan barang kebutuhan dalam setiap rumah tangga yang digunakan sebagai
bahan pembersih. Bentuk sabun bermacam-macam tergantung dari penggunaan, juga
bahan-bahan yang ditambahkan.
Bahan
baku sabun adalah campuran asam lemak (hewani maupun nabati) dicampur dengan
soda (kalium/natrium hidroksida) akan membentuk larutan kental. Hasil samping
sabun adalah gliserin. Untuk mendapatkan sabun dengan nilai ekonomi tinggi
perlu ditambahkan zat aditif dalam sabun, seperti : pewangi, pewarna, pengisi,
anti bakteri, pelembut, dan lainnya.
Dalam
industri, proses saponifikasi dilakukan dalam pembuatan sabun padat, yang saat
ini sabun padat tidak hanya digunakan sebagai sabun cuci tetapi merupakan sabun
pembersih muka dan badan.
Trigliserida
terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak
terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat
pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terrdiri dari sebuah atom karbon yang
berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan
rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki
gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”.
Apabila trigliserida
direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka
ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol
akan terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium
yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat
akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut
sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul
gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi
saponifikasi dinyatakan selesai.
No comments:
Post a Comment