- Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Menjelaskan proses sintesis besi (II) sulfat terhidrat.
- Menuliskan reaksi kimia yang terjadi.
- Melakukan proses-proses fisika yang menyertainya.
- Menghitung pereaksi dan produk berdasarkan reaksi stokiometrinya.
- Menghitung persen perolehan berdasarkan reaksi stokiometrinya.
- Landasan Teori
Garam besi (II) Sulfat merupakan garam terhidrat yang memiliki rumus kimia FeSO4.7H2O. Bentuk fisik dari garam ini ini adalah kristal berwarna biru kehijauan. Digunakan untuk mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi pada ion Fe2+. Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Melebur pada 15350C. Asam klorida (HCl) encer atau pekat asam sulfat encer melarutkan besi yang menghasilkan besi (II) dan gas Hidrogen.
Fe + 2H+ → Fe2+ + H2
Fe + 2HCl → Fe2+ + 2Cl- + H2
Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang dioksida.
2Fe + 3H2SO4 + 6H+ → 2Fe3+ + 3SO2 + 6H2O
Garam-garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida (Fe2O3). Garam besi (III) lebih stabil dari pada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda. Jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi mengubah ion besi (III) menjadi besi (II).
Sifat fisika besi (II) sulfat yaitu serbuk kristal berwarna hijau muda, jika teroksidasi olelh lembab akan berubahmenjadi warna coklat. Kelarutan di dalam air 400 g/l (20 °C), Titik leleh >60 °C ,Peniadaan dengan kristalisasi, Massa molar 278.02 g/mol, Densitas 1.89 g/cm3 (20 °C,) Bulk density 600 kg/m3, Angka pH 3 - 4 (50 g/l, H2O, 20 °C). Sifat kimia besi (II) sulfat heptahidrat antara lain bersifat asam, berfungsi sebagai pereduktor, mempunyai pH 3.0 – 4.0, mudah teroksidasi, larut dalam air, Sangat larut dalam air mendidih, praktis tidak larut dalam alkohol, berflourensi di udara.
No comments:
Post a Comment